Lelah Ketemu Banyak Orang

Sering gak kalian lelah kalo abis ketemu orang? Lelahnya lelah yang kaya "yaah abis deh energi gw..". Salah satu faktornya tuu karena banyaknya respon tubuh yang kita berikan kepada orang tersebut. Kaya kerja otot supaya bergerak sekedar untuk tertawa, kerja otak untuk mencerna pesan, memberikan empati, dan banyak lainnya. Buat satu orang aja, dengan segala cerita mereka, kadang bisa bikin energi kita abis. Gimana kalo sekumpulan orang? Sejumlah orang? Gak ketinggalan, masing-masing punya cerita sendiri dan kita menerima cerita mereka.


Paragraf pembuka di atas yang bikin tulisan ini bisa kalian baca sekarang.


Namun sekarang, kata 'bertemu' bisa bergeser pengertiannya menjadi lebih luas. Kaya sebatas melihat ajaa tanpa interaksi dua arah, itu udah masuk ranah bertemu. Misal, kalian main twitter, lalu kalian bertemu banyaaaak sekali informasi dari tweet siapapun, orang yang kalian ikuti bahkan yang enggak diikuti. Informasi yang isinya beragam macam topik, yang berasal dari berbagai jenis orang dari latar belakangnya sendiri-sendiri, yang sesuai kenyataan atau tidak, yang positif atau negatif, yang-yang-yang- seterusnya. Kalian lihat, kalian baca, kalian respon dengan tubuh. Apalagi kalo informasi itu ditelusuri lebih dalam dengan ngepoin sana sini, scroll replyan tweet viral, dan ikut ngereply karena ngerasa banyak pendapat yang sejalan kaya apa yang dipikirin sama otak (atau sebaliknya). Itu baru satu informasi, belum lagi kalo mendalami banyak informasi yang ada di media sosial. Oo super duper mengeluarkan banyak energi. Jangan lupa, tempo pergerakan informasi di media sosial sangatlah cepat tidak terbatas ruang dan waktu. Pagi hari dapat informasi public figure menghina negara, eeh malam hari informasinya udah ketindih sama meteor jatuh di sungai. Juga, kalian bisa meresponnya di mana dan kapan aja. Repot lho kalau terus menerus direspon, energi kalian akan terkuras lagi. 


Kisah barusan yang bikin kita ngerasa lelah walaupun cuma megang hape di tangan. Karena ketemu banyak orang (secara tidak langsung).


Buat kalian yang gak mau lelah lelah amaat, coba lakukan penyaringan sebelum merespon terlalu dalam. Yang paling gampang dan efisien adalah dengan mempertimbangkan apakah penting atau tidak informasi itu buat kita saat ini. Kalo gak penting abaikan aja, walaupun lagi rame diomongin di media sosial. Percaya deh, yang viral viral bentar doang bertahannya, minggu depan udah ada viral baru lagi. Makin diikutin makin lelah. Sayang aja kalo lelahnya buat hal yang gak penting dalam kelangsungan hidup. Padahal waktu dan rasa lelahnya bisa dipake buat nyuci baju sekeluarga biar nyokap gak teriak-teriak, "hapee teroos diliatin, cuciaan numpuk diangguriiin".



#nasinaya

Nasinaya adalah tulisan yang isinya nasihat sotoy tak abadi. Bisa ngenyangin otak buat sementara waktu, sambil nunggu lauk pauk yang masih dimasak.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbenah Diri

Hasil Akhir Pemilu: Demokrasi Tumbuh

Dicari: Hadirnya Jiwa dan Raga