Memori

Buat gue, 

Memori itu sebuah pemantik buat berpikir.

Satu detik waktu yang kita lewatin tadi udah jadi bagian dari memori. Gak heran kan kita berpikir dari apa yang udah direkam sama otak, termasuk pengetahuan, kejadian, perasaan dll.


Memori juga pemantik buat ngerasain beragam rasa. Banyak rasa. Rasa itu yang bikin kita sebagai manusia tetap "hidup".


Memori adalah perjalanan.

Ketika kita lagi asik jalan dan gak sadar ada lubang di depan, spontan kita jatuh/oleng. Terus shock dikit, minggir bentar buat ngomel, kesel, nangis dll. Tapi abis itu kita tetep lanjutin perjalanan.


Di detik ini, masa kini banget nih, gw kepikiran soal lubang tadi. Dengan rasa dan suasana yang lain, gw bisa ngetawain betapa begonya gw tadi gak liat lubang, betapa kocagnya gw karena ngomel dll. Setelah itu gw berpikir "berarti NANTI kalo ada lubang lagi gw harus blabla".


Perjalanan makin panjang, memori pun makin banyak dan beragam. Yang mencambuk lalu memeluk. Yang menampar lalu mengajar. Atau bisa juga memeluk lalu mencambuk, dan mengajar lalu menampar. Malah ada juga yang akan selalu mencambuk, yang akan selalu memeluk.


Terserah aja mau dibawa ke mana perjalananmu (memori-memorimu). Mau menjadi seperti apa dirimu. Karena kamu yang punya kendali atas mereka.

Ps: ini obrolan instagram


#nasinaya

Nasinaya adalah tulisan yang isinya nasihat sotoy tak abadi. Bisa ngenyangin otak buat sementara waktu, sambil nunggu lauk pauk yang masih dimasak.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Dia

Hasil Akhir Pemilu: Demokrasi Tumbuh

Lepaskan Tangismu