Untittle (part 4)
*Selamat pagi sayangggg* bbm dari
Akbar untukku pagi ini. Mataku masih terasa kantuk karna acara tadi malam. Eh iya,
statusku sekarang kan pacarnya Akbar.
*Haii Melodyyy, bangun!!!! Udah pagiii.
Jangan lupa sholat* tak lama bbm dari Kemal pun masuk. Ha? Ngapain Kemal bbm
aku? Oiya paliing mau curhat tentang Sonya. Hfffft.
***
“Mel, pinjem catetan biologi donggg”
pinta Kemal. Tiba- tiba dia mendatangiku yang sedang asik berbincang dengan
Akbar dan meminjam buku catatanku.
Tanpa berbicara, aku mengulurkan buku
biologi ke depan badannya.
“Semarah apa sih lu sama gua Mel? Dari
kemaren gak ada basa-basinya sama sekali” ucap Kemal dengan kesal.
“Gak sih” jawabku dengan singkat. Kalian
tau kan, dibalik kata ‘Gak sih’ yang diucapkan wanita, terdapat kata ‘Yaialah
bego. Pake nanya’.
“Dih, orang Melody bareng gue. Lo siapanya
sih Mall.” jawab Akbar dan diikuti oleh candanya.
“Gua....Hm, gua. Gua siapanya elu Mel?”
tanya Kemal sambil mikir-mikir dengan muka bingung.
Kalo buat aku, kamu itu adalah pangeran
yang menemaniku disaatku membutuhkanmu, kamu adalah pelengkap hidupku, kamu
juga sahabat terbaikku. Argggh, gak mungkin aku bilang seperti itu kepada Kemal
dan Akbar.
“Lo cuma temen gue. Gak lebih!!”
bohongku kepada Kemal dan Akbar. Hati kecilku berbicara bahwa aku bodoh. Kenapa
tidak bilang bahwa aku menganggap dia lebih dari sahabat!
“Oh gituuu ya....” respon Kemal dan
kembali ke mejanya dengan muka menunduk.
“Yukk kita pulang yangg,” ajak Akbar
kepadaku, sambil menarik tanganku keluar kelas.
“Tjiyeeeeee, udah jadian. PJ sihh!”
pinta Riza dengan semangat.
“Eaaa dah, langgeng ya Pak Buu” ucap
Sonya.
“Woii PJ gak lo. Kalo gak, gakboleh
pulang” ancam Dovi.
“Jaga pintu Dovv, biar gak kabur tuh. Hahaha”
ucap Keyla dengan ngotot.
“Duhhduh, Bar cepet yuk pulangg. Daripada
kita ditagihin PJ terus nih. Haha, dadah kawand – kawandd” ucapku sambil
berlari ke parkiran karna takut dikejar.
“Hahahha, gilaaa ya mereka. Sampe segitunya
pengen dapet PJ. Hihih” tawaku karna respon mereka semua.
“Iyaya, koplak banget. Haha” ucap
Akbar sembari tertawa.
***
Kemal: *Oh jadi udah jadian nih sama Akbar, kok gak cerita sih lu?*
Melody: *Iya. Lagi males megang hp*
Kemal: *Padahal pas pertama kali gua
jadian sama Sonya, kan lu yang pertama gua kasih tau*
Melody: * Oh*
Kemal: * Cuma oh?*
Melody: *Sonya gimana Mal?*
Kemal: *Gimana apanya?*
Melody: *Lo bahagia sama dia gak?*
Kemal: *Yagitu deh*
Melody: *Cuma yagitu deh?*
Kemal: *Lu juga tadi cuma bales oh*
Melody: *-_- yaudah*
Kemal: *Yah jangan ngambek dongg sist*
Melody: *Gak*
Ingatkan kalian, dibalik kata ‘gak’-nya
wanita, ada kata............
Kemal: *Hahah, gua lagi berantem sama
Sonya nih*
HAHAH. Berarti kamu gak cocok sama
Sonya. Kamu pantesnya sama aku. Hahahah
Melody: *Kok bisa?*
Kemal: *Dia cemburuan banget*
Melody: *Emang lo deket sama cewe lain
selain Sonya?*
Kemal: *Iya*
Melody: *Yah bego. Pantes. Emang siapa?*
Kemal: *Eloooo Mell. Gua deket sama lo
ege. Lu kan sahabat gua. Yajelas dong gua deket sama lu*
Omaigatttt. Hatiku agak sedikit
deg-degan melihat bbm darinya.
Melody: *Lo udah jelasin hubungan
kita?*
Kemal: *Hubungan apaan? Hubungan cinta
kita selama ini? Hahaha*
Whattttt? This is ‘Asdfghjkl’ for me
Mann! Tapi Kemal paling hanya bercanda.
Melody: *Yehh elo. Hubungan persahabatan
kita lah*
Kemal: *Emang lu masih nganggep gua
sahabat? Katanya cuma temen*
Melody: *Itukan cuma bercanda*
Kemal: *Hahahahhahaha, iye paham gua. Eh
gua gak suka ngeliat lu cemberut terus akhir-akhir ini. Plis senyum dihadapan
gua Mell*
Hihihihiih, ternyata Kemal memerhatikanku
akhir-akhir ini.
Melody: *Ciyee perhatian*
Kemal: *Iyalah, pasti gua perhatian
sama lu. Kenapa sih kemaren ngambek sama gua? Emang gua salah apaan?*
Pertanyanan Kemal kali ini susah untuk
dijawab, karna aku tidak mungkin bilang bahwa aku cemburu saat Kemal jadian
dengan Sonya.
Melody: *Gue bete aja sama lo. Abis lo
kalo udah ketemu Sonya, gue dilupain, huhuh*
Kemal: *Oh jadi mau diperhatiin?*
Melody: *Eh enggak deh. Lagian kan
Sonya emang pacar lo, lah gue kan bukan siapa-siapa*
Kemal: *Tuh tau*
Melody: *Dih lo jahat bgttttt*
Kemal: *Wkkakkawkwk, suka deh gua kalo
lo lagi kesel. Tapi kalo kelamaan gua bete*
Kemal suka? Oh yeahhhh? Hihih....
Melody: *Abis lo jahat*
Kemal: *Becanda Mell. Gua perhatian
deh sama lu. Asal...*
Asal apa Malll? Asal aku jadi pacar
kamu? Iyaaaaaa aku mau!!
Melody: *Apaan?*
Kemal: *Asal lu nraktir gua sushi
besok. Cuma berdua. Okeh*
Melody: *Elo tuh ya. Bisa banget!*
Kemal: *Hehehe. Eh lu sayang sama
Akbar Mel?*
Kali ini aku dibuat bingung oleh
pertanyaan dari Kemal. Apa aku sayang Akbar? Aku tidak tau, tapi yang pasti aku
sayangnya sama.......
Melody: *Ih kepo deh loo. Emang kalo
sayang kenapa?*
Kemal: *Kalo sayang berarti besok gua
bilang ke Akbar supaya jaga lu baik-baik*
Melody: *Kalo gak? Kalo gue sayangnya
sama lo gimana Mal? Hahahahahahahaha*
Bbm dariku belum diread oleh Kemal. Sudah
5 menit aku tunggu dan belum mendapat balasan. Aduhh, aku salah memberi
jawaban. Seharusnya aku tidak bilang seperti itu. Tapi 8 menit kemudian...
Kemal: *Kalo gakk, putus aja. Lebih baik
jomblo kali Mell. Hahaha, bego lo ah*
Aku hanya membaca dari luar chat saja
belum membukanya. Aku tidak bisa melanjutkan chat bersama Kemal, karna takut terhanyut
oleh bbm darinya.
***
“Hai Kemal” sapaku pada Kemal hari ini
dengan senyum terbaikku.
“Tumben nih disapa duluan. Hai juga
Melody” jawab Kemal kepadaku.
“Mana Sonya? Kok gak bareng?” tanya
Akbar yang sedari tadi berjalan bersamaku.
“Gatau tuh. Kayanya hari ini dia gak
masuk” ucap Kemal.
“Yah jangan galau Mall” goda Akbar.
“Iyalah. Ngapain galau. Yang penting
si Melody udah gak ngambek lagi sama gua. Hahah” jawab Kemal dengan tawa.
Kami bertiga melewati koridor kelas
dengan tawa karena candaan Kemal yang terus dikatakannya.
***
“Kemalllll!! Melody!!! Kalian ngapain
ngobrol terus? Bukannya perhatiin pelajaran. Ngomongin apaan kalian?” ujar Bu Puji,
guru Bahasa Inggrisku dengan muka marah dan kesal.
“Ih Ibu kepo” jawab Kemal. Aku hanya
diam menunduk karna malu.
“Ayo jawab pertanyaan Ibu, atau ibu
akan menghukum kalian!” Bu Puji melangkah mendekati kami berdua.
“Yah Ibu, ini kan privacy. Setiap manusia
memiliki hak pribadi yang harus dihormati. Yakan Mell?” tanya Kemal kepadaku. Aku
hanya diam saja, karna takut akan hukuman Bu Puji.
“Kemall! Melody! Sekarang kalian
keluar dari kelas ini, dan lari puterin lapangan sampai bel istirahat. Cepat!”
teriak Bu Puji yang membuat kami sekelas serentak hening.
“Tadi saya yang ngajak Melody ngobrol
Bu, jangan hukum Melody deh. Ini karna saya” pinta Kemal sambil memohon.
“Tidak ada tawar menawar. Ayo cepat
kalau tidak, Ibu tambah hukuman kalian. Satu.. Dua.. “ ujar Bu Puji masih
dengan muka kesalnya.
***
“Duh Mall. Gue gak kuat lagi. Serius deh”
ujarku kepada Kemal.
“Maaf ya Mel. Ini semua karna gua”
ucap Kemal. Dengan keringat yang mengalir dipelipisnya. Itu membuat dia
terlihat tampan dan keren.
“Gakpapa sih. Itung-itung olahraga
bareng lo. Setelah sekian lama gak olahraga bareng lagii. Hahaha” jawabku,
dengan nada lemah. Matahari kali ini terlalu bersemangat untuk mengeluarkan
cahayanya. Sehingga membuatku mulai pusing dan kelelahan. Setelah 10 putaran
akhirnya bel istirahat berbunyi. Kemal membawaku kepinggir lapangan, karena sedari
tadi diteriaki oleh para penghuni sekolah akibat berlari berduaan.
Kemal banyak disukai kalangan
cewek-cewek sekolahan. Mereka menganggap bahwa Kemal itu cool. Tapi mereka
susah mendapatkan hati Kemal, karena Kemal tidak terlalu dekat dengan cewek-cewek
kecuali aku, sahabatnya.
Kemal meninggalkanku dipinggir
lapangan. Berlari menuju kantin, untuk membeli minuman. Lalu Kemal mengajakku
ke ruang UKS untuk beristirahat. Iya, Kemal memang pangeran yang selalu ada
untukku.
***
“Yakin nih lu mau makan? Gak balik
aja?” tanya Kemal sembari aku dan dia berjalan menuju parkiran motornya.
“Iya. Kapan lagi gue makan bareng lo. Nanti
keburu direbut Sonya lagi. Haha” candaku, tapi itu sebenarnya jawaban dari hati.
“Yee, apaan sih lu. Jangan ngomong
Sonya dong. Bete gua. Udahh kita refreshing aja dari pacar kali ini. Okeee”
ujar Kemal.
“Jangan ngomongin soal gebetan
masing-masing ya” pintaku kepada Kemal.
“Iya Melodyyy. Beneran nih lu udah
sembuh? Kita makan di rumah lu aja dah” tanya Kemal yang dari tadi masih
bimbang dengan jawabanku.
“Ih iyaa. Gue udah sembuh. Kan tadi
udah dibawa ke UKS. Lagian nanti kalo gue pingsan kan ada elo disamping gue. Jadi
gak perlu khawatir. Ahahah” jawabku dengan tawa.
Dan perjalanan kami penuh dengan tawa
yang aku rindukan sejak lama. Karena Sonya yang telah merebut hati Kemal, dan
membuatku cemburu. Tapi bisakah persahabatan berubah jadi cinta? Bisakah keadaan
ini dirasakan walaupun hubungan sudah berubah menjadi cinta? Aku tidak mau
menghancurkan hubungan persahabatanku dengan Kemal, tapi aku juga ingin Kemal
menjadi pangeran hatiku.
Komentar
Posting Komentar