Publik yang Memiliki Ruang

-



!!! Sensitive Content !!!






Ini soal ruang publik. Dimana ada tempat berkumpul. Dimana publik itu luas dan majemuk.
Ada kekuatan disana.

 Ruang kelas.
Partai politik.
Tempat ibadah.
Dll.

 Seorang opinion leader mencuap-cuapkan apa yang dia pikirkan. Menggunakan gaya persuasinya untuk meyakinkan orang-orang dalam ruang tersebut agar mereka percaya dengan apa yang diucapkan.
Ucapan yang entah subjektif ataupun objektif, entah benar atau salah, entah memprovokasi atau tidak.
Diserap semua oleh mereka yang belum paham.
Betapa kuatnya ruang publik dan opinion leader.

 Aku kadang lebih suka dengan orang batu, kekeh dengan pendiriannya, tidak mudah terprovokasi.
Mereka lebih terpola.

 Daripada orang yang dinamis, mudah terbelok oleh hal-hal yang baru diserap, berubah-ubah saat informasi masuk.
Mereka sulit ditebak.
Filterisasi itu penting banget, gak bisa terus-terusan nerima dan percaya apapun yang lagi dibicarain.
Bukan soal idealisme atau apa, kasian juga otak lo yang terus-terusan ditekan sama banyaknya informasi -yang berubah-ubah, dan lo yakini-
Blog ini juga ruang publik. Lo boleh percaya atau enggak, cuma beginilah adanya..



#nasinaya

Nasinaya adalah tulisan yang isinya nasihat sotoy tak abadi. Bisa ngenyangin otak buat sementara waktu, sambil nunggu lauk pauk yang masih dimasak


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbenah Diri

-
Sebelum gw lupa, ayo berbenah. " awas aja lo mati duluan sebelum 30 tahun, gw gak rela lo mati muda sama kaya penulis2 keren.. jangan mati duluu.. " ujar nadiya kepada seseorang yang bercerita tentang problema hidup. HALO NADIYA.. SERIUS LOOO.. PAKE MIKIR DULU GAK SI NGOMONG GITU? l ogical fallacy, nir-empati, humblebragging, melawan takdir. sisa usia terus berjalan, dipersilakan gw tuk berbenah. ps: dia tertawa terhadap jawaban gw dan berterima kasih atas semangatnya, hingga saat ini dia aman dan sesekali kita saling sapa, tapi hati orang siapa yang tau
lanjut? »

Hasil Akhir Pemilu: Demokrasi Tumbuh

-
Gambar
Halo untuk aku yang di tahun 2019 menganggap pemerintahan tidak dalam kondisi krisis dan memilih golput dalam pilpres. Hari ini tepat pemilihan presiden dan wakilnya setelah 5 tahun berlalu. Suasananya sudah berbeda dari jaman 2019. Kecepatan informasi, perbedaan pasar di media sosial, gaya kampanye, serta pemanfaatan teknologi dibahas kencang. Kebanyakan dari mereka menganggap pilpres tahun ini seru, ramai, dan penuh drama. Pilpres kali ini diawali dengan kejutan hadirnya Anies , independen, sebagai capres yang diusung Nasdem. Rekam jejaknya cukup jadi perhatian publik dari mulai kontribusi terhadap Jakarta hingga isu politik identitas. Lalu munculnya gibran , iya anaknya Jokowi, yang naik menjadi pendamping Prabowo lewat jalur lembaga MK. Pa sangan ini cukup kontroversial dengan isu masa lalu hingga pelanggaran etik. Kemudian dipilihnya Mahfud MD, independen, dibandingkan politikus lain yang menjadi calon kandidat kuat. Isu paslon ketiga cukup hangat soal PDIP vs Jokowi hingga peng...
lanjut? »

Dicari: Hadirnya Jiwa dan Raga

-
Setiap hari tubuhmu duduk di situ, Utak-atik yang sepenuhnya nampak bekerja, Jarimu bermain, Mulutmu bercakap sesekali menguap, Pikiranmu seperti melayang entah ke mana, Tersenyum sendiri, marah sendiri, tertawa sendiri, Anehnya serba sendiri itu yang bikin jiwamu absen di sini. Setiap hari salam ini menyirat untukmu, Rindu sekali mendengar tuturmu, Kebiasaanmu sungguh luar biasa indah, Seolah merasa terjamin dan serba cukup, Betapa mulianya hati, pikiran, hingga sosokmu, Pesan itu akan terjaga hingga akhir jaman, Terhitung sudah ribuan tahun ragamu wafat tapi jiwamu merahmati alam semesta.
lanjut? »