Diaval (Diari Oval) 1
Namaku Oval.
Sebenarnya Naufal, hanya saja biar lebih mudah diingat, cakap saja Oval. Lagipula banyak orang yang bilang wajahku berbentuk Oval.
Yaudah kita lewati saja pembahasan soal nama ini ya..
Aku kuliah jurusan Komunikasi di daerah Nusantara dengan lingkungan yang penuh pertanyaan.
Baru sampai semester dua, tapi dipikiranku sudah banyak hal-hal yang membingungkan.
Jadi mari kita tuliskan disini, supaya aku ingat bahwa pikiranku masih hidup.
Selamat membaca!
1.
Konstruksi.
Dia bilang, budaya kita dikonstruk. Apa-apa yang terjadi adalah hasil dari pembentukkan sebuah kelompok atau manusia. Hasilnya adalah sebuah realitas sosial yang diterima oleh manusia itu sendiri.
Subjektif dong? Tergantung sumbernya gimana
Siapa yang mengonstruk?
Orang-orang yang punya kekuatan. Kekuatan bicara, materi, kekuasaan dan sebagainya.
Opinion leader.
Kebiasaan manusia yang sering aku lihat di lingkunganku adalah mereka dituntut untuk melakukan kegiatan yang sama dengan mengikuti tahap-tahapnya.
"Cepat besar yaa anak Bunda, nanti biar bisa masuk sekolah.."
"Kaa, abis lulus sekolah mau lanjut kuliah dimana?"
"Cari lowongan kerja Ka, sayang waktunya"
"Kapan nikah nih? Udah mapan kaaan, nunggu apalagi?"
"Bunda mau cucu dong!"
"Saatnya untuk menikmati masa tua.."
Gitu.
Hidup-sekolah-kuliah-kerja-nikah-punya anak-tua-mati
Kalo gak sejalan, nanti pasti diomongin dan terisolir dari kehidupan ke-masyarakat-an. Entah oleh teman, sanak famili, tetangga sebelah kanan, tetangga masa gini, atau siapapun itu.
Cukup, cukup.
Aku mau mengonstruk hal kecil ah..
Untuk diriku sendiri.
Tentang sebuah kalimat aja..
Kebiasaan orang-orang yang mengucapkan "Good luck!" atau "Semangat!" saat orang lain ingin menaklukan tantangan.
Aku konstruk, simsalabim, menjadi "Do your best!"
Jadi aku mau gunain kata do ur best aja ah. Soalnya gak mau berharap dari sebuah keberuntungan dan kata yang katanya bisa memberikan kekuatan.
Lakukan yang terbaik.
Aku gak mau menuntut kemenangan dari hasil keberuntungan.
Terserah bagaimana pun hasilnya.
Yang terpenting orang tersebut sudah melakukan dengan usaha terbaiknya. Dan bisa membuatnya percaya dengan dirinya sendiri dari kalimat "Do your best".
Cie gak tuh?
Semoga aku konsisten ya, biar konstruksi kali ini berhasil.
Sebenarnya Naufal, hanya saja biar lebih mudah diingat, cakap saja Oval. Lagipula banyak orang yang bilang wajahku berbentuk Oval.
Yaudah kita lewati saja pembahasan soal nama ini ya..
Aku kuliah jurusan Komunikasi di daerah Nusantara dengan lingkungan yang penuh pertanyaan.
Baru sampai semester dua, tapi dipikiranku sudah banyak hal-hal yang membingungkan.
Jadi mari kita tuliskan disini, supaya aku ingat bahwa pikiranku masih hidup.
Selamat membaca!
1.
Konstruksi.
Dia bilang, budaya kita dikonstruk. Apa-apa yang terjadi adalah hasil dari pembentukkan sebuah kelompok atau manusia. Hasilnya adalah sebuah realitas sosial yang diterima oleh manusia itu sendiri.
Subjektif dong? Tergantung sumbernya gimana
Siapa yang mengonstruk?
Orang-orang yang punya kekuatan. Kekuatan bicara, materi, kekuasaan dan sebagainya.
Opinion leader.
Kebiasaan manusia yang sering aku lihat di lingkunganku adalah mereka dituntut untuk melakukan kegiatan yang sama dengan mengikuti tahap-tahapnya.
"Cepat besar yaa anak Bunda, nanti biar bisa masuk sekolah.."
"Kaa, abis lulus sekolah mau lanjut kuliah dimana?"
"Cari lowongan kerja Ka, sayang waktunya"
"Kapan nikah nih? Udah mapan kaaan, nunggu apalagi?"
"Bunda mau cucu dong!"
"Saatnya untuk menikmati masa tua.."
Gitu.
Hidup-sekolah-kuliah-kerja-nikah-punya anak-tua-mati
Kalo gak sejalan, nanti pasti diomongin dan terisolir dari kehidupan ke-masyarakat-an. Entah oleh teman, sanak famili, tetangga sebelah kanan, tetangga masa gini, atau siapapun itu.
Cukup, cukup.
Aku mau mengonstruk hal kecil ah..
Untuk diriku sendiri.
Tentang sebuah kalimat aja..
Kebiasaan orang-orang yang mengucapkan "Good luck!" atau "Semangat!" saat orang lain ingin menaklukan tantangan.
Aku konstruk, simsalabim, menjadi "Do your best!"
Jadi aku mau gunain kata do ur best aja ah. Soalnya gak mau berharap dari sebuah keberuntungan dan kata yang katanya bisa memberikan kekuatan.
Lakukan yang terbaik.
Aku gak mau menuntut kemenangan dari hasil keberuntungan.
Terserah bagaimana pun hasilnya.
Yang terpenting orang tersebut sudah melakukan dengan usaha terbaiknya. Dan bisa membuatnya percaya dengan dirinya sendiri dari kalimat "Do your best".
Cie gak tuh?
Semoga aku konsisten ya, biar konstruksi kali ini berhasil.
#nasinaya
Nasinaya adalah tulisan yang isinya nasihat sotoy tak abadi. Bisa ngenyangin otak buat sementara waktu, sambil nunggu lauk pauk yang masih dimasak.
Komentar
Posting Komentar