Hilangnya Gelang Kesayangan Gajah
Di kaki Gunung Sirius terdapat hutan yang begitu luas
Di sana ada berbagai macam hewan buas sampai hewan yang pemalu
Namun
mereka hidup berdampingan dan tidak suka bertengkar
Itulah
yang membuat suasana di hutan Gunung Sirius menjadi damai dan tenang
Tapi
pada suatu pagi, Dru, seekor rusa kecil terbangun kaget
Ia
mendengar suara tangisan yang menggema di hutan Gunung Sirius
Dru
kebingungan, “Lho? Lho.. Ada apa ini? Siapa yang menangis?”
Ia
melihat sekelilingnya bergetar!
Pak
Bambi yang sedang membawa sekantong biji kopi pun terjatuh karena getarannya.
Dru
bergegas bangun dan berlari menuju arah datangnya suara tangisan itu
Ia
berlari kencang dan melihat seekor gajah menangis di balik pepohonan jati yang
menjulang tinggi
Lalu Dru
bertanya pada gajah itu “Ada apa Ephen?”
“Huhuhu
huhu gelang kesayanganku huhuhu…”
“Kenapa
gelang kesayanganmu?”
“Huhuhuhu
hilaaaaaang……..”
“Kamu
sudah mencarinya?”
“Huhuhu
belum…”
Hmm..
Dru berpikir.. Bagaimana ya cara menghentikan suara tangisan Ephen? Hmm..
TING!
Tiba-tiba Dru punya ide!
“Ephen,
ayo kita cari gelangmu bersama-sama. Tapi kamu janji yaa, selama kita mencari,
gak boleh sambil menangis!”
Ephen
menghapus air matanya dengan belalai panjangnya “Huhuhu.. Iya..”
Setelah
itu, mereka mulai menelusuri hutan Gunung Sirius
Dengan
hati-hati mereka mencari ke kiri dan kanan, di sela-sela semak dan pepohonan,
di sepanjang jalan sampai tiba di pinggir sungai
“Hfft
lelah sekali..”
Dru dan
Ephen berhenti sebentar untuk beristirahat
Lalu
tiba-tiba, saat Dru sedang meminum air di sungai, ia mendengar suara kesakitan
dari balik belakang tubuhnya
“Aww
sakit!”
Ternyata
Ephen membawa Kurama
Kura-kura
yang terkenal kotor di hutan tersebut
Ephen
mendorong kencang tempurung Kurama “Uh.. Ini dia Dru yang mengambil gelangku”
Tapi
Kurama diam saja sambil menggaruk kepalanya
“Aku
menemukan ini di belakang tempurung Kurama!” kata Ephen sambil menunjukkan
gelang kesayangannya
“Apa
benar kamu mengambilnya Kurama?”
Lagi-lagi
Kurama tetap diam dan masih menggaruk bagian tubuhnya
“Ayo
jawab Kurama!” kali ini Ephen berteriak di depan wajah Kurama
Kurama
kaget “A..Aku tidak mendengar ucapanmu dari tadi, ada apa?”
Kurama
masih menggaruk-garuk tubuhnya
“Hmm..”
Dru berpikir sambil memperhatikan Kurama
Tubuhnya
kotor sekali
Banyak
sampah daun, ranting dan lainnya yang menempel pada tubuh Kurama
TING!
Dru kembali mendapatkan ide
Dia
meminta Ephen untuk menyemprotkan air sungai ke badan Kurama
“Tssttt
tssssst” Ephen menyemprotkan air dari belalainya
Tadinya
Kurama ingin kabur tapi Dru berhasil mencegahnya, "Sebentar dulu Kurama, jangan ke mana-mana"
Setelah
tubuh Kurama bersih, Dru kembali bertanya “Kurama, apa benar kamu mengambil gelang milik
Ephen??”
“Gelang
apa? Aku tidak tahu”
“Gelang
ini Kurama, aku menemukannya di belakang tempurungmu!”
“A..Aku
sama sekali tidak tahu.. Maafkan aku Ephen jika itu tersangkut di tempurungku.
Aku tidak menyadarinya…”
Lalu Dru
berusaha memahami ucapan Kurama
“Kurama sebaiknya kamu harus sering membersihkan tubuhmu. Supaya tidak ada lagi benda-benda yang tersangkut di tempurungmu itu”
“Hmm iya.. Aku rasa.. Aku harus rajin mandi.. Hehe.. Terimakasih yaa sudah
diingatkan… Ephen, aku minta maaf ya tidak sengaja gelangmu terbawa olehku”
“Iyaaa…
Maafkan aku juga sudah mendorongmu terlalu keras dan tidak mendengarkan
penjelasanmu terlebih dahulu”
Hmmm
akhirnya suasana hutan Gunung Sirius kembali damai dan tenang
Dru,
Ephen dan Kurama kembali ceria dan saling menolong satu sama lain.
-in
memoriam, Badut 28/4/21
Komentar
Posting Komentar